Batam, IsuKepri.Com – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Batam mengelar dialog kebangsaan terkait radikalisme, Selasa (29/8). Kegiatan yang diikuti oleh perwakilan mahasiswa dan organisasi kepemudaaan tersebut, dilaksanakan di Hotel Pusat Informasi Haji (PIH) Batam.
Ketua Umum Cabang Batam, Vidiel Tania Pratama dalam sambutannya mengatakan bahwa pemuda perlu diberikan pembekalan untuk menangkal paham radikal.
“Perlu adanya pemahaman yang sama mengenai makna radikalisme. Radikalisme seperti apa yang kemudian dapat melunturkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya.
Kegiatan yang mengambil tema radikalisme bukan ciri demokrasi Pancasila, radikalisme melunturkan semangta kebangsaan dan keindonesia.
Hadir sebagai narasumber, perwakilan Kementrian Agama Kota Batam, Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Batam, Kasat Intel Polresta Barelang, Gita Indrawan serta Fatharyanto dari tokoh pemuda yang juga alumni HMI.
Perwakilan Kementrian Agama Kota Batam, Zulkarnain Umar, mengatakan Indonesia adalah sebuah negara yang rukun dan harmonis.
“Indonesia adalah negara yang rukun dan harmonis, akan hal itu maka menjaga kerukunan terutama di Batam adalah sebuah kewajiban,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa pemahaman radikal yang tidak tepat, maka akan mengakibatkan disharmisasi dalam kerukunan dan mengusik persatuan.
“Islam bukan agama teroris dan radikal. Stigma tersebut sengaja disematkan oleh menjantuhkan Islam. Padahal Islam adalah agama rahmatan lil alamin,” katanya. (*)
