JPP Kepri : Masyarakat Perbatasan Garda Depan NKRI

Anambas – Jaringan Pemuda Perbatasan (JPP) Kepulauan Riau, mengajak generasi muda untuk menjaga kedaulatan negara dibatas negara. Hal ini disampaikan Koordinator JPP Kepri, Adri Wislawawan saat pelaksanaan kegiatan seminar kebangsaan di Siantan Nur, Rabu (28/2).

“Indonesia sebagai negara yang besar dan berdaulat tentunya harus memperhatikan masyarakat perbatasan Indonesia dengan dukungan kekuatan pertahanan dan keamanan guna mewaspadai berbagai ancaman dari luar, sekaligus menjaga perairan Indonesia dari pencurian ikan,” ujar Adri.

Masyarakat perbatasan sebagai garda terdepan Indonesia dalam menjaga NKRI juga harus dibekali dengan ilmu pengetahuan yang memadai melalui sarana pendidikan yang mendukung sehingga dengan sendirinya sumber daya manusia di wilayah perbatasan akan semakin baik.

“Selain infrastruktur, penguatan ideologi serta sumber daya manusia perlu ditingkatkan untuk masyarakat perbatasan,” katanya.

Kegiatan yang dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kepulauan Anambas tersebut dihadiri sekitar 120 pelajar dan pemuda. Hadir sebagai narasumber Wakapolres Anambas, Kompol Karyono, SH, Perwira Penghubung Kodim Natuna, Harioko, Kepala POSAL Jemaja, Arif Budiman, Kaban Kesbangpol Anambas, Dra. H. Khaurul Syahadat serta hadir juga Tokoh Masyarakat Tarempa, H. Marquzi Khozin.

Kompol Karyono, Wakapolres Anambas dalam paparannya mengatakan bahwa degradasi nilai-nilai Pancasila didaerah perbatasan sangat tinggi.

“dapat kita rasakan bersama bahwa saat ini telah terjadi degradasi nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal ini dapat kita lihat dari menurunnya solidaritas dan gotong royong di lingkungan masyarakat yang semakin lama semakin jauh dari nilai-nilai luhur yang tertuang dalam Pancasila,” katanya.

Karyono menyebut sikap dan perilaku masyarakat yang semakin jauh dari nilai-nilai luhur pancasila dapat disebabkan dari beberapa faktor misalnya posisi strategis Indonesia yang diapit oleh dua benua dan dua samudera, sehingga menjadi lalu lintas dunia. Begitu pula dengan globalisasi informasi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi pola pikir, pola tindak, dan pola tingkah laku masyarakat, termasuk dalam aspek ideologi, yang terkait langsung dengan Pancasila. Hal ini mengakibatkan memudarnya keyakinan, pemahaman, dan implementasi terhadap kebenaran Pancasila.

“Memahami konsep kbhinekaan yang menjadi semboyan bangsa yang harusnya dipahami sebagai suatu kekuatan pemersatu bangsa yang keberadaannya tidak bisa dipungkiri. Kebhinekaan juga harus dimaknai noleh masyarakat melalui pemahaman multikulturalisme dengan berlandaskan kekuatan spritualitas,” katanya.

Sedangkan perwakilan Lanal Tarempa, yang diwakili oleh Kepala Pos AL Jemaja, Arif Budiman menyoroti kerawanan yang sering terjadi diperairan Kepulauan Anambas antara lain adalah kerawanan Ilegal Fishing oleh Kapal Nelayan Asing yang sering terjadi di utara Matak, Barat laut Matak, dan Barat daya Matak. Kerawanan lainnya adalah mengenai penyeludupan narkoba, alur pelayaran barat pulau Mangkai dan Bagian barat Jemaja. (*)

Redaksi

Read Previous

BEM STT Ibnu Sian Batam Gelar Dialog Pembangunan Ekonomi Daerah di Batam

Read Next

Reflekasi Pergerakan Pemudi Kepri