Tanjungpinang, IsuKepri.com – Sebanyak tiga unit dumtruk angkutan tanah timbunan untuk lokasi proyek pembangunan Jembatan Dompak I, ditangkap petugas Satlantas Polres Tanjungpinang, Sabtu (21/6) sekitar pukul 13.30 WIB. Tiga dumtruk yang ditangkap tersebut, yakni BP 9537 TU, BP 8059 BY, dan BP 8368 TU. Ketiganya ditangkap dalam keadaan bermuatan tanah timbunan yang diangkut dari Jalan DI Panjaitan KM 9 Tanjungpinang.
Akan tetapi, atas penangkapan itu juga, para sopir dumtruk tidak mengetahui apa kesalahan dan pelanggaran yang dilakukannya.
“Saya tak tahu, apa kesalahan dan pelanggaran yang saya lakukan, sehingga ditilang,” ucap Bahwan Sitohang, kepada www.isukepri.com di Mapolres Tanjungpinang.
Ia mengatakan, tanah yang diangkutnya tersebut dibawanya dari Jalan DI Panjaitan KM 9 dan hendak diantar ke lokasi penimbunan di Jalan Wiratno.
“Saat di Jalan A Yani KM 5 atas, sebelum Mapolres Tanjungpinang, saya disuruh masuk oleh polantas. Ya namanya petugas, saya hanya ikut saja dan langsung ditilang,” katanya.
Sedangkan, lanjutnya, semua surat – surat yang dimilikinya lengkap, dan tidak ada yang kurang.
“Pajak, STNK, dan SIM masih hidup. Kalau masalah yang lain saya tidak tahu, kerana saya hanya menyediakan jasa angkutan saja,” paparnya.
Selain Sihotang, sopir dumtruk lainnya, yakni Agus, dan Rudi juga mengaku tidak mengatahui kesalahannya.
“Kalau saya dan bang Agus ditangkap di Jalan Basuki Rahmat, tepatnya di depan Kantor Gubernur lama, dan kami disuruh ke Polres Tanjungpinang,” ucap Rudi.
Rudi mengatakan, jasa angkutan transportasi tanah timbunan tersebut mulai sejak 7 Juni 2014 lalu dikerjakannya. “Satu hari, kami bisa dapat 10 trip. Namun pada hari ini, kami ditangkap tanpa alasan yang jelas dari pihak kepolisian,” ujarnya.
Sementara, Kanit Patroli Satlantas Polres Tanjungpinang, Ipda Zubaidah belum membalas pesan singkat yang dilayangkan www.isukepri.com melalui telepon selulernya, terkait penangkapan ketiga dumtruk tersebut. (ALPIAN TANJUNG)
